Dimuat di Kompas Anak |
GUNUNG
SODA
Fifa Dila
“Kacau! Kacau! percobaan
sains kita kacau!” Robert mengguncang replika gunung api. Ia mengeluarkan botol
plastik dari dalam gunung api mainan. Meski diguncang-guncang, air di dalamnya
hanya mengeluarkan busa sabun.
Si kembar
mendesah. Robert garuk-garuk kepala. Ketiga teman sekelas itu terpaku pada
replika gunung berapi di atas nampan. Botol soda kue, pewarna merah makanan,
sabun cair, dan cuka berjajar di luar nampan.
“Kenapa gunung api
kita tak bisa meletus? Kalau gagal, kita tak bisa mengumpulkan laporan. Nilai
kitaakan jelek. Dan kita tidak naik kelas,” Sofia menutup muka dengan histeris.
“Sofi lebay, ih.
Pak Yunus tidak mungkin setega itu. Tenang dulu, deh. Yang penting kita sudah mencoba,”
seru Saskia.
“Eh, pinjam
ponsel mama kalian saja. Kita foto gunung api ini, kemudian kita kirim ke Pak
Yunus. Itu sama juga laporan meski hasilnya gagal,” Robert menambahkan.
Sofia berhenti
menangis. Dia menampakkan wajahnya lagi meski masih muram. Bocah perempuan itu
mudah sekali sedih. Beda dengan saudaranya yang tomboi. Sofia mengambil buku
sainsnya lagi. Menelusuri lagi langkah-langkah yang mungkin terlewat.
PERCOBAAN GUNUNG API. Isi
botol dengan air setengahnya. Masukkan pewarna merah, sabun cair dan soda kue.
Aduk rata. Terakhir,tambah cuka. Catat reaksi yang terjadi.
Sofia menggeleng
sedih. Mereka sudah mencoba semua langkah. Namun, gunung apinya tenang-tenang
saja.
“Sudah, kita
istirahat saja dulu,” kata Robert. Dia mengeluarkan botol minuman sewarna teh
dari tasnya. Botol itu mengeluarkan bunyi ces
saat tutupnya dibuka. Di pinggang botol bertulis labelsosa soda.
Tiba-tiba
Saskia berteriak mengejutkan, “Pinjam minuman sodamu, Rob. Kita tetesi cuka.
Kan, namanya sama-sama soda.”
Robert
menggenggam botol minumannya tak rela, “Enak saja! Ini bukan barang percobaan.”
“Kalian kuberi permen
mint saja, deh!” Robert mengeluarkan permen bulat pipih berwarna putih. Jika
diraba permen itu keras, saat dikunyah rasanya kenyal pedas segar.
Robert menyobek
bungkus permen tergesa-gesa. Tanpa sengaja, tiga permenmeluncur ke mulut botol
minuman soda.
Dengan cepat botol
sodaituberbuih. Buihnya naik, naik, naik sampai mulut botol. Kemudian,splash… air soda meletup seperti air
mancur, meluberkan isinya ke lantai, menyisakan air sepertiga botol.
Saskia, Sofia
dan Robert ternganga.
“Whuih…Seperti
gunung meletus beneran,” tunjuk Robert takjub.
Sofia bertepuk
tangan. Wajah sedihnya berganti ceria, “Kita punya laporan baru. Gunung api
bisa dibuat dengan minuman soda dan permen mint ini.”
“Tuh, kan, apa
kataku!” seru Saskia puas sambil meninju lengan Robert, “Minuman sodamu bisa
dipakai untuk percobaan.”
Robert tak mau
kalah, “Eit, kamu mau netesi minumanku dengan cuka. Aku yang mencampurnya
dengan permen mint ini. Jadi aku yang berjasa.”
Di sela-sela
pertengkaran lanjutan itu, Mama memasuki teras. Pekikan kaget menghentikan
pertengkaran Saskia dan Robert.
“Astaga kenapa
bahan kue Mama kalian buat mainan? Garam meja, cuka, pewarna kue. Buat apa
ini?”
“Garam? Kami
tidak mengambil garam meja, Ma,” protes Saskia.
“Itu yang ada di
botol soda kue,” tunjuk Mama, “botol garam mejanya pecah tadi pagi. Jadi Mama
ganti ke botol soda kue yang sudah kosong. Mama lupa melepas labelnya.
“Astaga, jadi
ini bukan soda kue, Tante? Pantas saja percobaan volcano kita gagal,” kata Robertmenuang
sedikit isi botol ke telapaknya. Saat dijilat, rasanya asin.
“Oh, kalian
sedang bereksperimen?” suara Mama berubah lunak,“Soda kue yang masih bersegel
ada di laci dapur. Bisa kalian pakai. Oh ya, nanti kalau sudah selesai
percobaannya, bereskansemuanya. Jangan lupa dipel. Lihat lantainya basah dan
lengket kena tumpahan minuman.”
Ketiga bocah
kelas empat itu memberi hormat tanda siap. Semangat ketiganya kembali menyala.
Mereka kembali melakukan percobaan gunung berapi dengan soda kue asli. Hasilnya,persis
yang terjadi dengan minuman soda Robert.
Saat beres-beres
dan mengepel teras, mereka sangat puas. Gagalpada percobaan pertama bukan
berarti kacau. Buktinya mereka tidak hanya mendapat satu hasil percobaan. Tapi
dua. Soda kue dan cuka berhasil meletus seperti gunung api. Begitu juga minuman
soda bercampurpermen bulat pipih putih rasa mint. Yang penting tak patah
semangat dalam mencoba.(*)