Lili kelinci langsung melompat lincah, begitu
Rangga melepaskanya dari kandang mungil yang dibawanya. Lili dengan gembira
melompat ke
“Hai, kamu penghuni baru, ya?” tanya seekor ayam kate.
“Iya. Kenalkan aku Lili kelinci. Rangga anak
pemilik rumah ini, baru saja membeliku di pasar hewan,” jawab Lili kelinci.
”Namaku keti,” balas si ayam
kate. Mereka lalu bersalaman.
Tidak berapa lama datang Pati
si burung merpati, Kili si kura-kura, dan Kitti si kucing Anggora. Mereka ikut
berkenalan dengan Lili.
“Eh, siapa yang sedang tiduran di teras itu?”
tanya lili.
“Oh, itu si Breno,” jawab Pati.
”Ah, dia itu sombong. Mana
mau dia berteman dengan kita.”
“Memangnya kenapa?” tanya Lili
heran.
”Sebabnya, di sini dia merasa
paling hebat,” kali ini Kili yang menjawab.
Keti si ayam kate lalu bercerita. Breno adalah anjing kesayangan tuan Rudi.
Papanya Rangga. Breno sudah dipercaya menjaga rumah. Sudah berkali-kali Breno
berhasil mengusir maling yang akan masuk ke dalam rumah.
”Makanya hanya Breno yang bebas
keluar masuk rumah Tuan Rudi. Kandangnya juga paling bagus. Makanan juga
mahal-mahal yang dibeli di supermaket,” Keti mengakhiri ceritanya.
“Enggak seperti makanan kita,
yang di beli di pasar,” timpal Kitti sedih.
Lili hanya menganggukkan kepala. Kini ia mengerti,
kenapa Breno jadi sombong seperti itu.
![]() |
Dimuat di Majalah Bobo |
Suatu pagi Lili tidak sengaja berpapasan dengan Breno di samping kolam ikan. Tampak Breno sedang tidur bermalas-malasan. Sepertinya ia habis makan kenyang, lalu ngantuk.
“Hai, Breno? Kamu sedang ngapain?” Lili langsung
menyapa Breno.
Breno membuka sebelah matanya. “Untuk
apa kamu nanya-nanya?” jawab Breno galak.
“Jangan galak-galak dong, Breno! Aku kan Cuma ingin berteman denganmu.”
Breno menyalak keras sekali sambil
memamerkan gigi-gigi taringnya yang tajam. Telinga Lili jadi sakit.
“Kenapa sih, kamu enggak mau
beteman dengan yang lainnya?”
“Kalian itu enggak ada keahliannya. Beda dengan
aku. Aku bisa berlari kencang, menangkap bola, mengusir pencuri dan menjaga
rumah. Penciumanku juga tajam.”
“Kamu juga punya kekurangan,
Breno,” tukas Lili.
“Coba tunjukkan.” tantang
Breno.
Lili lalu mengambil sebuah bola
milik Rangga yang beradadi halaman. Warnanya merah.dan biru “Ayo, coba tebak,
apa warna bola ini? Tanya Lili.
Breno tampak kebingugan. Ia
terus memperhatikan bola yang dipegang Lili.
”Aku tahu, semua anjing itu buta
warna dan enggak bisa membedakan warna.”
“Tapi aku pernah menangkap pencuri di rumah ini,”
bela Breno.
“Kamu hanya mengandalkan
penciumanmu yang tajam, Breno!” jawab Lili.
Tiba-tiba Breno menjadi malu.
Lili tahu semua tentang dirinya.
“Kita semua punya kekurang, Breno. Supaya kita
bisa saling membant,” kata Lili
”Lili maukah kamu menjaga
rahasiaku ini!” pinta Breno.
”Tentu saja. Asal kamu berjanji
enggak sombong lagi.
Sejak saat itu Breno tidak
sombong lagi dan mau berteman dengan hewan-hewan lain yang ada di rumah Rangga.
Bambang Irwanto
0 Response to "Rahasia Breno"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung ke Rumah Kurcaci Pos. Tidak diperkenankan menggunakan konten di blog ini, tanpa seizin Kurcaci Pos. Terima kasih.