Saat jam istirahat sekolah, Tidak sengaja Mika melihat ada pengumuman di majalah dinding sekolah. Ia pun bergegas membaca pengumuman itu. Ternyata, dua Minggu lagi akan ada lomba menyanyi anak-anak. Mika suka menyanyi, dan ia ingin ikut lomba itu.
Tapi Mika ragu. Apalagi ternyata Nila dan Fanni, dua teman sekelasnya juga ikut. Mereka itu kan ikut les vokal, makanya suaranya bagus. Mika bertambah ragu, karena saat hari lomba, tenyata ibumu harus bertugas jaga di rumah sakit. Lalu siapa yang akan menemaninya mengikuti lomba?
Percaya Diri dan Mandiri
Apa yang dialami Mika, pasti dialami oleh anak lainnya juga. Baik anak laki-laki, maupun anak perempuan. Pastinya rasa percaya diri dan tingkat kemandirian anak pun berbeda-beda.
Percaya diri adalah keyakinan anak terhadap kemampuan dirinya untuk melakukan sesuatu. Bagaimana anak menghadapi tantangan dan menyelesaikan masalah secara mandiri.
Ini jelas ditandai dengan keberanian mencoba hal baru. Anak tidak akan takut gagal, dan mampu mengambil keputusan serta memiliki tanggung jawab terhadap tindakan.
Sedangkan Kemandirian pada anak adalah kemampuan anak untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Bagaimana anak membuat keputusan dan menyelesaikan masalah secara bertahap, tanpa selalu tergantung pada orang dewasa, termasuk orang tua.
Kemandirian seorang anak juga ditandai dengan
inisiatif rasa ingin tahu, keberanian mencoba, serta tanggung jawab terhadap diri
dan barang
Dari pengertian percaya diri dan mandiri di atas, sangat jelas kalau rasa percaya diri dan mandiri itu sangat berkaitan. Apalagi percaya diri dan mandiri termasuk dalam mental health anak juga. Anak yang percaya diri dan mandiri. Pastinya kondisi kesehatan mental juga bagus
Yang intinya
bagaimana seorang anak percaya dengan kemampuannya sendiri untuk menyelesaikan
masalahnya sendiri tanpa terlebih dahulu meminta bantuan atau pertolongan orang dewasa.
Nah kalau sudah percaya diri dan mandiri maka otomatis anak
akan berani untuk mencoba hal-hal baru. Seperti yang dialami oleh Mika
Memupuk Percaya Diri dan Mandiri pada Anak
Memupuk percaya diri dan kemandirian itu memang harus sejak dini. Dan Memang dilakukan secara bertahap. Ini pun melalui berbagai persoalan yang dihadapi oleh anak.
Nah kalau orang dewasa yang mengalami kesehatan mental, mungkin dibantu oleh seorang terapis Energetik. Tapi kalau seputar mental anak, tentunya orang tua yang harus berperan besar.
Pastinya memupuk percaya diri dan mandiri pada anak harus dibantu oleh orang tua dan orang-orang terdekat anak. Misalkan saja dengan memberi kesempatan kepada anak untuk menyelesaikan masalah sendiri tanpa harus dibantu oleh orang tua.
Soalnya terkadang orang tua justru yang merasa takut anaknya melakukan kesalahan atau terjadi sesuatu kepada anaknya saat melakukan sesuatu. Sehingga pada akhirnya anak terbiasa dibantu. Orang tua sendiri yang meragukan kemampuan anak. Akhirnya rasa percaya diri anak jadi menipis. Anak ragu untuk mengambil tindakan sendiri apa yang akan ia lakukan.
Jadi orang harusnya membiarkan anak menyelesaikan masalah sendiri
sesuai dengan kemampuannya. Karena saya akhirnya usia juga pasti anak-anak akan
bisa menyelesaikan masalah sendiri.
Nah yang perlu diingat juga, saat anak berusaha menyelesaikan masalah sendiri, orang tua harus memberi respon kebanggaan pada anak. Hindari merasa masih kurang atau belum sesuai yang dilakukan anak atau belum sesuai harapan. Kembali pada proses waktu saja. Anak-anak pun akan berusaha belajar dari pengalaman.
Saat Anak Sudah Percaya Diri dan Mandiri
saat anak sudah percaya diri dan mandiri, maka pastinya akan banyak hal-al positif yang akan dia rasakan. Dan ini tidak hanya bagus untuk tumbuh kembangnya, tapi akan mengasah potensi yang ada pada dirinya.
pastinya anak bisa mencapai atau melakukan apa yang diinginkan, tanpa tergantung dengan orang tua. ia is menyelesaikan masalahnya dengan caranya sendiri.
Misalnya si Mika tadi. Ia pasti akan ikut lomba menyanyi itu, termasuk tanpa perlu ditemani mamanya. Walau nantinya Tidka menang, tapi Mika sudah mendapatkan modal bagus untuk dirinya. Saat ada lomba lagi, ia sudah percaya diri dan mandiri. Sehingga mempersiapkan diri dengan baik untuk mendapatkan hasilnya maksimal.
Contoh lain misalnya dulu anak hanya mengandalkan diantar jemput sekolah. Nah, saat orang Tidka sempat, ia bis berangkat dan pulang sekolah sendiri. Baik naik transportasi umum maupun atau ojek online
Itu dia cerita seputar pentingnya anak percaya diri dan mandiri. Kedua hal ini harus dipupuk sejak dini dan akan berproses secara bersamaan.



0 Response to "Pentingnya Anak Harus Percaya Diri dan Mandiri"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung ke Rumah Kurcaci Pos. Tidak diperkenankan menggunakan konten di blog ini, tanpa seizin Kurcaci Pos. Terima kasih.