Antiq semut ranggang terjaga, saat matahari menerpa wajahnya. Dengan malas, Antiq membuka kedua matanya. Ternyata hari sudah menjelang siang.
Desain Canva |
"Ayo,
bangun Antiq! Kita harus bergegas!" ajak Mentiq, temannya.
“Iya,
Mentiq!” jawab Antiq, lalu menguap lebar.
Rasanya, Antiq ingin tidur saja hari ini. Apalagi
besok libur. Minggu ini Antiq
merasa bekerja sangat keras. Makanya dia sangat kelelahan.
Kemarin, Antiq harus mencari dan memberi makan seluruh elemen
koloni. Dua hari lalu, Antiq juga bertugas membuat sarang baru, karena koloni semut rangrang semakin besar.
"Antiq,
jangan lupa tugasmu hari ini,
ya!" Mentig mengingatkan Antiq lagi.
"Iya,
Mentiq. Aku tidak lupa kok," jawab Antiq kesal, sambil menatap mentiq yang keluar sarang.
Dengan
malas, Antiq bergegas keluar sarangnya yang berada di sebuah sebuah pohon besar. Tugas Antiq hari adalah meminndahkan telur dan larva
semut rangrang ke tempat
terbuka, agar mendapat
oksigen yang cukup.
"Aduh,
malasnya," keluh Antiqu sambil mulai
bekerja.
Walau begitu, Antiq tetap harus melaksanakan tugasnya.
Dia terus memindahkan telur dan larva. Akhirnya, menjelang siang, pekerjaan Antiq sudah selesai.
"Aah, akhirnya aku bisa
beristirahat juga..." ucap Antiq. "Jalan-jalan dulu ah.. Apalagi cuaca sedang tidak panas."
"Antiq,
mau ke mana?
Bukankah
kamu tidak
menjaga telur dan larva?” tanya Cintiq, teman
Antiq yang lainnya.
Aku ingin berjalan-jalan di sekitar sini saja, Cintiq.
Sebentar saja kok!”
“Tapi,
sepertinya sebentar lagi akan tur...”
“Aah,
kamu cerewet sekali!” Antiq buru-buru memotong ucapan Cintiq, lalu bergegas
pergi.
Antiq berjalan menuju ke salah satu pohon mangga. Ternyata,
pohon mangga sedang berbuah. Antiq mencicipi
sebuah mangga.
“Wah,
manisnya! Aku suka...!” sorak Antiq, lalu terus melahap mangga manis itu.
Ternyata,
Antiq keasyikan dan jadi lupa waktu. Tiba-tiba hujan turun dengan deras Antiq langsung berteduh di balik selembar daun mangga. Tapi ternyata, dia
tetap kebasahan.
"Ya
ampun.. telur dan larva itu!"
jerit Antiq panik.
Antiq
bingung. Dia harus segera kembali ke sarang, namun hujan
masih saja turun. Terpaksa, Antiq menunggu hujan reda.
Setelah hujan reda, Antiq bergegas ke sarang. Dia terkejut, karena telur dan larva sudah tidak ada. Antiq semakin panik.
"Antiq,
kemari!" Panggil Ratu
semut rangrang. Antiq menghampiri Ratu. "Kamu lalai dengan tanggung jawabmu?"
"Maafkan
aku, Ratu! Lalu bagaimana telur dan larva itu, Ratu?”
“Sudah
aman. Untung
Mentiq, Cintiq dan lainnya sigap. Mereka berhasil memindahkan semua telur dan larva sebelum hujan turun.”
Antiq
lega sekali. Tapi dia
tetap menyesal.
"Sebagai
hukumannya, kamu besok tidak libur Antiq. Kamu harus
mencari dan memberi makan untuk para koloni.”
"Baik Ratu!” jawab Antiq. Dia berjanji akan bertanggung jawab dengan pekerjaannya, agar tidak merugikan koloninya.
Bambang Irwanto
Antiq,.kamu ini baru melihat mangga sudah lupa diri, bagaimana kalau melihat oppa, hehe.
ReplyDeleteFabel yang memiliki pesan moral oke nih Pak, biar gak lalai dengan tugas, dan mau mendengarkan nasehat yang lain ya
Dasar Antiq, semut kecil yang suka melupakan tugas. Untung ratu tidak marah. Jangan begitu lagi ya, Antiq. Cerita yang penuh nilai moral.
ReplyDeletelucu-lucu banget namanya, antiq, cintiq, antiqu, untung bukan antimo :D
ReplyDeleteSemut ini mengingatkan saya yang sedang sakit kepala, trus istrahat sebentar, ejadinya tidur seharian lalu menyesal karena banyak kerjaan terbengkalai wkwkwkw
Namanya lucu-lucu..
ReplyDeleteAku suka sekali dengan kehidupan hewan ciptaan Allah.. Mereka punya yang namanya kerjasama dan bertugas sesuai dengan perannya masing-masing tanpa ada rasa iri atau ingin mendapatkan lebih banyak. Sesuai porsinya, sehingga hidup terasa balance.
Cerita ini membuat kita belajar bahwa nggak boleh melalaikan tugas. Meski terlihat nggak ada masalah. Kita harus selalu siap siaga dengan segala kemungkinan yang ada. Oke deh. Siap....
ReplyDeleteSaya pikir tadinya antiq itu siapa, ternyata semut ya. Bagusnya cerita anak ini Kak, ceritanya simpel tapi mudah dipahami. Nanti coba saya bacain buat anakku deh. Dia paling seneng dibacain cerita ini.
ReplyDeletePertama kali nih aku baca cerita kurcaci pos nya pak bambang. Sering-sering ya pak. Eh aku penasaran juga ada kumpulan cerita dongeng atau kurcaci pos nya kah di pak Bambang? Aku penasaran. Jawabnya via WA aja ya pak. Aku serius. Hehe
ReplyDeleteAntiq, Mentiq, Cintiq, menarik banget obrolannya. Bagus banget kalau ada ilustrasinya ya Mas Bambang. Jadi ngebayangin cerita ini dibaca anakku yang masih 4-5 tahun. Lihat gambarnya aja mungkin dia bakal senang banget.
ReplyDelete