} Saat Ibu Memilih Bekerja - Rumah Kurcaci Pos

Saat Ibu Memilih Bekerja

Lebih senang ibu bekerja atau di rumah saja?

kalau pertanyaan ini ditanyakan kepada anak-anak, pasti jawabannya, anak lebih senang ibu berada di rumah, ya.  Alasannya simpel dan khas anak-anak. Ibu akan selalu menemani dalam berbagai hal. Mulai dari menemani bermain, menemani makan, menemani nonton, dan lain-lain.

Desain Canva

Tapi kalau pertanyaan di atas diajukan kepada para ibu, pasti jawabanya akan beragam dan sesuai situasi dan kondisi atau sikon. Bahkan pertanyaan ini terkadang menimbulkan dilema para ibu. Antara tetap bekerja, tapi meninggalkan anak-anak di rumah atau di rumah menemani anak-anak dan menjadi ibu rumah tangga.

Semua Ada Solusinya

Insya Allah semua masalah ada solusinya. Termasuk soal pilihan bekerja bagi para ibu ini. Kalau dulu itu, solusinya ibu tetap bekerja dan namun anak-anak tetap ada yang menjaga.

Kalau zaman saya baru merantau ke Jakarta, lalu bekerja di kawasan industri Pulo Gadung, banyak ibu yang bekerja di Jakarta, dan menitipkan anaknya di kampung kepada orang tua. Nanti seara berkala mereka pulang kampung untuk menengok buah hatinya. Agak berat memang menahan rindu jarak yang jauh dengan buah hati.

Desain Canva

Misalnya ipar saya yang tetap bekerja. Namun dia lebih dimudahkan karena tempat rumahnya berdekatan dengan orang tuanya. Malah hadap-hadapan. Jadi bisa lebih tenang anak-anak dititip.

Nah, bagi ibu yang memilih di rumah, tapi ingin tetap bekerja, Alhamdulillah juga sudah ada solusinya. Sekarang dimudahkan dengan kehadiran internet. Ibu bisa bekerja dari rumah. Berbagai hal juga bisa dikerjakan. Misalnya mulai dari membuka usaha bisnis, sampai dengan menjadi Mom blogger yang banyak dilakukan oleh teman-teman saya. Apalagi waktu menulis yang fleksibel dan bisa disesuaikan dengan aktivitas lainnya di rumah. Jadi waktu bersama anak juga perlu.

Tantangan Ibu Bekerja di Rumah

Segala sesuatu ada kelebihan dan kekurangan. Termasuk bekerja di rumah. Hal paling sering dialami adanya kejenuhan juga. Karena lingkungan yang itu-itu saja. Belum lagi kalau urusan dan pekerjaan rumah harus segera diselesaikan. Jadi perlu sekali pintar mengatur waktu dengan menerapkan prioritas. Mana yang harus dikerjakan duluan.

Selain itu, ibu perlu sekali menciptakan hal-hal untuk mengusir kebosanan di rumah.

Desain Canva


Tinggalkan sejenak

Untuk megusir kejenuhan saat di rumah, langkah paling jitu adalah meninggalkan sejenak rutinitis. Misalnya seorang Mom blogger, ya rehat dulu menulis. Kalau dipaksa, maka hasilnya tidak akan maksimal. Ide-ide cemerlang pun tidak bisa dieksekusi dengan baik dan hasilnya akan dangkal.

Tapi catatannya, tinggalkan hanya sejenak saja. Sehari rasanya sudah cukup untuk menyegarkan kembali diri dan pikiran biar nanti semangat kembali. Soalnya kalau kelamaan, bisa saja malam akan datang. Terus pekerjaan menulis juga akan semakin menumpuk.

Lakukan hal-hal yang menyenangkan

Saat rehat menulis, lakukan hal-hal yang menyenangkan. Kalau bisa keluar rumah boleh juga. Tapi anyak sekali hal-hal sederhana yang bisa dilakukan. Olahraga, membaca, nonton, membersihkan bunga, termasuk main dengan anak.

Jadi intinya, ibu memilih bekerja di luar rumah atau di rumah, semuanya tergantung pada ibu masing-masing. Yang penting semua enjoy di lakukan agar hasilnya maksimal.

Subscribe to receive free email updates:

14 Responses to "Saat Ibu Memilih Bekerja"

  1. Memang jadi dilema banget sih. Di satu sisi ibu ingin bekerja membantu perekonomian keluarga, tapi harus meninggalkan anak-anak. Jika tidak bekerja, perekonomian keluarga ya segitu-gitu aja. Harus pandai dan bijaksana dalam mengambil keputusan ini. Jangan sampai mengabaikan hak anak-anak juga ya.

    ReplyDelete
  2. Ibu saya wanita karir dan saya pilih jadi IRT plus freelancer yaa karena gak mau anak merasa ditinggal berjam2. Tapi emang work from home banyak tantangan mulai dari listrik, sinyal, sampai anak yg wajib dikondisikan. Jadi emang butuh support dari keluarga.

    ReplyDelete
  3. Istri saya termasuk yang bekerja. Ia mengajar di sebuah sekolah tingkat SMP. Alhamdulillahnya mengajar mata pelajaran tertentu itu waktunya fleksibel, bisa minta menyesuaikan ke bagian kurikulum dan jelas bekerjanya ga full day.

    Untuk urusan rumah kita biasa berbagi untuk saling meringankan pekerjaan domestik, jadinya kita masih bisa bekerja dan rumah pun tetap terjaga

    ReplyDelete
  4. Menjadi ibu bekerja memang penuh tantangan. Menyeimbangkan karier dan rumah tangga butuh trik khusus. Komunikasi yang baik dengan pasangan dan delegasi tugas bisa jadi kuncinya. Saya sangat mengapresiasi para ibu yang memilih bekerja. Kalian inspiratif! Bagi saya, dukungan keluarga dan lingkungan sangat penting.

    ReplyDelete
  5. aku salut sama ibu2 yang udah banyak kerjaan rumah, tapi tetep kerja sembari mengisi waktu luang dan memperoleh penghasilan tambahan. jadi gak suntuk jika tiap hari mengerjakan pekerjaan rumah. sehat2 ibu2 hebat..

    ReplyDelete
  6. Jenuh atau bosan itu manusiawi. Kita bisa mengatasinya dengan melakukan hal-hal yang kita sukai dulu dan menanggalkan sebentar urusan yang berkaitan dengan kerjaan dan tanggung jawab.

    ReplyDelete
  7. Memang keren para ibu khususnya yang tetap bekerja, sekaligus mereka bisa mengatur urusan rumah tangga di rumah. Ciamik gitu, karena multitasking. Semoga mereka selalu menjaga kesehatan dan melimpah pahala dan rejekinya, aamiin

    ReplyDelete
  8. Terharu sama tulisannya pak Bams, karena jarang baca perspektif dari laki2 tentang "ibu bekerja" :)) terimakasih banyak pak buat tulisannya yang "hangat". Aku sebagai ibu yang ikut "bekerja" jadi tidak merasa bersalah

    ReplyDelete
  9. Betul Ak, mau bekerja atau di rumah sdsuao dengan ilihan masing-masing, yang penting enjoy dalam menjalani. Sehingga bisa terus produktif

    ReplyDelete
  10. Biasanya memang pertimbangan ekonomi bagi seorang ibu ketika harus bersusah payah bekerja di luar rumah. Bisa jadi saat bekerja, pikirannya berada di rumah melulu, apalagi ketika buah hati sakit, atau di rumah sedang ada masalah. Semua itu harus diatasi agar di tempat kerjaan bisa tetap konsentrasi.

    ReplyDelete
  11. Dulu waktu diminta PakSu untuk tidak bekerja di luar, aku setuju karena merasakan sendiri waktu kecil sering di rumah sendiri karena ibuku bekerja...

    Untung ada internet, bekerja di rumah lebih mudah

    ReplyDelete
  12. Salah satu yang kusenang dari meluasnya penggunaan internet adalah membuka peluang kerja baru, termasuk buat ibu-ibu yang berat kerja di luar rumah. Sering itu bukan untuk penghasilan tambahan lho, melainkan sumber penghasilan utama.

    ReplyDelete
  13. Memang pilihan yang sulit ketika memilih menjadi ibu bekerja di ranah publik. Karena pasti harus ada waktu yang harus dibayarkan ketika kembali ke rumah untuk membersamai anak dan suami. Peran ini yang seringkali bikin wanita kelelahan bahkan jenuh.

    Benar kata mas Bams untuk sejenak lakukan hal-hal menyenangkan yang bisa bikin mood kembali oke. Agar menjadi Ibu yang bahagia dan penuh senyuman untuk anak-anak.

    ReplyDelete
  14. Karena terhalang izin suami, jadi saya memilih bekerja di rumah. Agak sad sebenernya soalnya saya extrovert dan lebih senang bekerja dalam tim, ketemu banyak orang, ke sana sini gitu, tapi ya balik lagi ke kesepakatan bareng suami. Disyukuri dan dijalani aja peran yang sekarang dengan bahagia.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Rumah Kurcaci Pos. Tidak diperkenankan menggunakan konten di blog ini, tanpa seizin Kurcaci Pos. Terima kasih.