Menonton film adalah salah satu hiburan bagi anak-anak. Baik menonton film baru di bioskop atau menonton film di televisi di rumah. Beragam manfaat anak dapatkan lewat film yang mereka tonton. Pastinya sangat bagus bagi tumbuh kembang mereka.
Desain Canva |
Nah, film untuk anak yang akan saya sharing kali ini adalah film yang diperankan orang, ya. Contohnya film Petualangan Sherina. Jadi bukan film kartun atau film animasi. Dan seperti apa ya, film yang bagus dan cocok ditonton anak-anak?
Manfaat Menonton Film bagi Anak
Menonton tidak hanya menghibur, tapi Lewat film beragam manfaat bagi anak. Termasuk menyampaikan sesuatu yang baik. Nah, berikut manfaat menonton film bagi anak.
Bing Image Create |
Mengembang keterampilan kognitif
Menonton film dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan kognitif. Anak-anak akan jadi fokus, memori jangka panjang, logika, penalaran, proses visual, dan pendengaran.
Mengembangkan keterampilan linguistik
Menonton film dapat membantu anak-anak memperluas kosakata dan cara pelafalannya. Ini bagus sekali karena anak-anak mendapatkan kata-kata baru dan paham apa artinya.
Meningkatkan imajinasi dan kreativitas
Menonton film dapat membantu anak-anak meningkatkan imajinasi dan kreativitas. Ini sangat bagus untuk proses tumbuh kembang anak-anak.
Memberikan inspirasi
Menonton film bisa mendorong anak-anak ikut melakukan hal-hal yang baik yang ditampilkan dalam film. Semakin anak melakukan perbuatan baik, pastinya akan lebih bagus juga.
Mempelajari keterampilan sosial
Anak-anak perlu sekali mulai menguasai keterampilan sosial. Misalnya bagaimana mereka bersosialiasi dengan lingkungan. Dan itu bisa dipelajari lewat menonton film.
Membuat anak-anak gembira
Menonton film akan membuat anak-anak selalu merasa gembira. Misalnya merea akan tertawa saat ada adegan lucu di film.
Film yang cocok untuk anak
Saat ini, sesuai pengamatan saya, masih sedikit film yang sangat sesuai untuk anak-anak. Film anak Indonesia walau tokohnya anak-anak, masih sering dibungkus konflik orang tua. Baik dengan pasangan atau tokoh dewasa lainnya.
Tokoh anak-anak kurang diberi eksplor untuk bermain. Bahkan film anak-anak Indonesia sempat mati suri, sampai hadirnya film petualangan Sherina tahun 2020 yang booming. Jadi menurut saya memang bagus sekali kalau penulis skenario film anak Indonesia itu memang menyelami dunia anak. Termasuk berlatar belakang penulis cerita anak.
Bing Image Create |
Dan saya cermati, ternyata film yang cocok untuk anak-anak, penerapannya hampir sama dengan penerapan pada buku cerita anak. Jadi perlu sekali memperhatikan hal-hal berikut saat akan menggarap film untuk anak.
Tema cerita
Seperti cerita anak di buku atau media anak, film untuk anak itu temannya yang ringan-ringan saja. Pokoknya harus dekat dengan kehidupan harian anak-anak. Misalnya persahabatan, petualangan dan lain-lain. Dan sebenarnya bisa dipelajari dari berbagai ragam novel Indonesia untuk anak.
Kalau pun benang merahnya agak berat, tapi itu cuma sekilas saja. Misalnya tokohnya seorang anak perempuan bernama Kalisa. Ia sedih karena kedua orang tuanya meninggal. Akhirnya ia harus tinggal bersama nenek.
Ceritanya tetap harus fokus pada bagaimana Kalisa bersemangat kembali menjalani hari-harinya. Ada teman baru yang membantunya dan inilah kunci inti dari pesan moralnya
Konflik
Ibarat makanan, anak-anak akan suka dan menikmati, bila makanan yang kita berikan disukai mereka. Begitu juga dengan film, maka konflik yang mereka alam harus disesuaikan untuk mereka. Nah, karena sesuai konfliknya, maka mereka akan bisa mengatasi masalah tanpa perlu bantuan tokoh orang tua.
Alur
Untuk film anak, menurut saya tepatnya alur maju. Jadi jangan gunakan alur mundur, atau adegannya kembali ke masa lampau. Kalaupun ada sesuatu yang diingat, maka tokohnya cukup mengingat saja. Misalnya tokohnya lupa menyimpan barang kemarin. Makanya tokohnya hanya perlu mengingat kemarin itu apa saja yang ia lakukan.
Setting
Indonesia sangat indah. Jadi setting film anak memang bagusnya berlokasi di daerah-daerah di Indonesia. Ini akan mengenalkan kepada anak-anak juga.
Penyelesaian konflik
Pesan moral film anak-anak ini sebenarnya otomatis disesuaikan dengan konfliknya. Hanya untuk film anak, penyelesaian konflik memang harus tuntas, tidak boleh menggantung. Jadi anak-anak setela menonton film tadi, jadi tahu seperti apa solusinya,
Nah, itu hal-hal yang harus diperhatikan saat akan menggarap film anak. Kesimpulannya film yang cocok untuk anak-anak adalah film yang sesuai untuk usia mereka, termasuk konfliknya. Biarkan mereka belajar sesuatu yang baik dari film yang merek tonton, pastinya juga harus menghibur.
Setuju. Memang melibatkan satu aktor anak saja sudah sebuah tantangan besar bagi para sineas. Apa lagi kalau bikin film yang mayoritas anak-anak. Aku pengen suatu hari bisa mewujudkannya. Aamiin...
ReplyDeleteWah, topiknya pas banget nih, Mas! Aku pun sering bingung pilih film buat si kecil, takut ada adegan yang nggak sesuai. Jadi makin paham deh kalau penting banget cari film yang mendidik tapi tetap seru buat anak. Thanks ya udah kasih insight, bakal aku terapkan buat movie night!
ReplyDeleteKalau alur yang digunakan adalah alur mundur memang bakal cenderung membingungkan untuk si anak tatkala nonton. Saya aja yang udah gede, adakalanya bingung kalau plotnya mundur atau campuran, kecuali ada tanda bahwa itu "momen sedang mengingat masa lalu"
ReplyDeleteiya juga ya kak, sangat butuh film anak di era jaman now yang mana anak-anak suka nonton. butuh difasilitasi dengan film berkualitas sesuai usianya. semoga rutin, ada dan hadir ditengah-tengah kita ya. Aku mau lah ndampingin anak nonton film anak-anak
ReplyDeleteKayaknya kita perlu mengisi kekosongan film anak-anak yang sesuai usianya, nih. Kalau buku anak kan sudah mulai ramai, mari ramaikan juga filmnya.
ReplyDeleteDan saya setuju kalau film anak itu meski kelihatannya sederhana namun rambu-rambu tetap ada, seperti konflik yang mungkin dialami anak dan penyelesaiannya seccara tuntas sehingga anak punya referensi menyelesaikan masalah yang serupa.
Sekarang meskipun ratingnya BU, Boleh Semua Usia, tapi tetap kudu memiihkan tontonan yang tepat untuk anak. Karena ya, sensor orangtua lebih baik daripada lembaga sensor manapun.
ReplyDelete