} Teman Baru Peri Elody - Rumah Kurcaci Pos

Teman Baru Peri Elody




Teman Baru Peri Elody
Oleh : Afrilla Dwitasari
            Peri Elody sangat periang dan lucu. Semua peri senang berada di dekatnya. Jika sedang bertugas memberi warna dan bau harum pada bunga, Peri Elody suka bercerita lucu kepada teman-temannya. Mereka selalu tergelak mendengarnya.
            Suatu hari, Ratu Peri memanggil Peri Elody. Ratu memintanya untuk menyambut penghuni baru.
            "Elody, ini Peri Ricca yang akan menjadi teman baru kalian. Ia akan tinggal di hutan kita untuk beberapa waktu, menggantikan Peri Alba yang sakit, " ujar Ratu Peri.
            "Waah.. Selamat datang, Ricca!" sambut Peri Elody ramah.
            Peri Ricca tersenyum malu-malu. 

         

           Peri Elody mengajak Peri Ricca berkeliling hutan mereka yang indah. Tugas Peri Ricca adalah menuntun lebah untuk menemukan bunga dan menyebarkan serbuk sari bunga ke tempat yang dilaluinya. Peri Elody pun memperkenalkan bunga-bunga di hutan kepada Peri Ricca.
             Peri Ricca lebih banyak diam sepanjang perjalanan. Ia membalas dengan senyuman cerita-cerita Peri Elody. Ketika waktunya pulang ke rumah, Peri Elody mengajak Peri Ricca untuk bermain kembali esok harinya. Peri Ricca pun menggangguk senang.
            Esoknya, setelah selesai dengan tugas masing-masing, Peri Elody dan Peri Ricca kembali bermain. Begitu pula hari-hari berikutnya.
           Peri Elody tidak pernah lagi bermain bersama teman-temannya, yaitu Peri Elby, Peri Elfi, Peri Alona, dan Peri Albena. Mereka merasa rindu dengan Peri Elody. Biasanya, setiap selesai bekerja, mereka bermain bersama. Namun, sejak kehadiran Peri Ricca, Peri Elody bermain dengannya seharian.
            Peri Elby pun mendatangi Peri Elody di rumah pohonnya atas permintaan teman-teman yang lain.
            "Hai Elody! Kita main, yuk!"
            "Hai Elby! Waah, tapi aku sudah janji main sama Ricca, bagaimana, ya?" sahut Peri Elody.
            "Ajak saja Ricca main bersama kita!" seru Peri Elby.
            "Tapi.... Ricca pemalu.... Ia masih belum bisa bertemu dengan banyak peri."
            Peri Elby pulang. Peri Elody tidak menyadari Peri Elby yang kecewa.
            Begitulah, sekarang Peri Elody sudah tidak bermain dengan teman-teman lamanya. Tidak ada lagi senda gurau dan gelak tawa Peri Elody bersama mereka.
            Suatu siang, Peri Elfi meminta bantuan Peri Elody.
            "Elody, maukah kamu membantuku membawakan baju-baju lamaku ke rumah Peri Alona?"
            "Wah, aku tidak bisa. Aku harus mengunjungi Ricca di rumahnya!" jawab Peri Elody.
            Lagi-lagi Peri Elody tidak menyadari Peri Elfi sedih karena penolakannya. Bukan hanya sekali itu saja. Peri Elody juga pernah mengecewakan Peri Albena.
            "Elody, tolong bantu aku mewarnai bunga lili yang besar ini, aku tak bisa mewarnainya sendirian."
            "Aku tidak bisa, Albena. Aku harus menemani Ricca menuntun lebah!"
            Teman-temannya saling berpandangan lalu mendesah.
            Di suatu senja, Peri Elody dikejutkan oleh berita yang tidak menyenangkan. Peri Ricca harus pindah ke tempat asalnya, karena Peri Alba sudah sembuh dari sakitnya. Peri Elody sedih sekali. Ia kehilangan Peri Ricca. Namun, ia teringat akan teman-teman lamanya. Ah, aku masih punya mereka, gumamnya.
            Peri Elody mendatangi Peri Elby.
            "Hai Elby! Maukah kamu menemaniku mencari buah beri?" ujar Peri Elody riang.
            Sayang, Peri Elby menolaknya.
            "Aku tidak bisa. Aku sudah ada janji." Peri Elby terbang dan melambaikan tangannya.
            Peri Elody tercenung. Hmm, aku menemui Peri Elfi saja kalau begitu, gumamnya.
            "Hai Elfi! Maukah kamu menemaniku menca..."
            Peri Elfi segera menjawab, "Aku tidak bisa, Elody. Ada pekerjaan yang harus aku lakukan!" Peri Elfi terbang menjauh.
            Olala... Peri Elody terdiam. Ia sedih sekali. Tak terasa air mata tergenang di pelupuk matanya.
            "Oh, ini pasti karena kesalahanku.. Dulu aku meninggalkan teman-temanku dan tidak mau menolong mereka, " ucapnya pelan.
            Peri Elody merasa kesepian. Berhari-hari ia termenung di sebuah bunga. Ia tidak punya teman bermain.
            Ketika sedang mewarnai bunga mawar, Peri Elody mengerang kesakitan. Bajunya tersangkut duri mawar dan kulitnya berdarah.
            "Aduh, sakit sekali!"
            Peri Elody tidak menyadari bahwa teman-temannya sedang memmerhatikannya dari kejauhan.
            "Hai Elody, " sapa Peri Elby tiba-tiba.
            Peri Elody terkejut. Matanya yang mungil membelalak saat melihat Peri Elby, Peri Elfi, Peri Alona, dan Peri Albena.
            "Ayo, sini, kami bantu membalut lukamu!" kata peri Elfi.
            "Setelah itu kita bisa bermain bersama, " ujar Peri Elby sambil tersenyum.
            "Kalian masih mau menerimaku jadi teman? Meskipun aku sudah lama tidak bermain bersama kalian, karena aku bermain bersama Ricca?" tanya Peri Elody takut-takut.
            "Elody, kami rindu denganmu.Walaupun sudah lama tidak bermain, kami kan tetap temanmu!" kata Peri Elfi.
            Peri Alona menggangguk-angguk.
            "Kemarin kami sengaja menjauhi kamu, karena kami cuma ingin kamu ingat pada kami. Kami tahu kamu tidak sengaja melupakan kami. Kalau kami senang main denganmu, itu berarti kami juga mau memaafkan kesalahanmu, " ujar Peri Elby.
            "Jangan sedih lagi, Elody!" seru Peri Albena.
            "Maafkan aku, teman-teman!" Peri Elody menitikkan air mata.
            Teman-temannya kemudian memeluknya. Mereka kembali bergandengan tangan.
            Peri Elody terharu. Teman-temannya sayang padanya. Ya, kalau teman-temannya menyukai kelebihannya, mereka juga pasti mau menerima kekurangannya. Peri Elody juga berjanji, kalau nanti ada teman baru lagi, ia harus tetap ingat teman-teman lamanya!

                                                                        ***




Subscribe to receive free email updates: