} Cara Mengenalkan Uang kepada Anak - Rumah Kurcaci Pos

Cara Mengenalkan Uang kepada Anak

Kemarin, seperti biasa saya sedang duduk di depan laptop. Setelah menulis cerita anak, saya melanjutkan dengan blog walking ke blog teman-teman. Salah satunya ke blog Rani R Tyas's Journal yang banyak cerita-cerita menarik yang membuka wawasan saya.  

Foto & Desain Canva

Tiba-tiba Deeva, keponakan saya datang main. Usianya 8 tahun. Dia memang hampir setiap hari main karena rumah kami berdekatan hanya berjarak 30 meter. Apalagi ada juga kakak sepupunya, walau jaraknya jauh hampir 7 tahun.

Nah, kali ini Deeva membawa sesuatu. Rupanya dia mampir  dulu di warung dekat rumah yang memang dia lalui, sebelum ke rumah saya. Tampak di tangannya ada sebungkus snack dan... Sebungkus uang mainan. Isinya ada 6 lembar uang kertas mainan, terdiri dari selembar uang 2 ribu, selembar uang 5 ribu, selembar uang sepuluh ribu, selembar uang dua puluh ribu, dan 2 lembar uang lima puluh ribu.

"Lho, kok kamu beli uang mainan? Tidak beli makanan saja?" tanya saya heran.

"Aku segaja beli uang mainan Om. Buat Tama, biar dia tau uang," jawab keponakan saya yang sudah kelas 2 SD, sedangkan adiknya masih TK dan bulan April 2025 nanti 6 tahun.

Kolpri

Mengenalkan uang kepada anak perlu. Bahkan dari yang saya baca, anak-anak sudah bisa dikenalkan uang sejak usia 3-6 tahun. Pada rentang usia ini, anak mulai memahami nilai-nilai dasar dan dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Hanya menurut saya kurang pas mengenalkan anak dengan uang mainan, walau dibuat semirip mungkin dan ada label ‘Uang Mainan’. Sebenarnya secara tidak langsung mengajarkan anak membeli uang palsu hehehe. Ini menurut saya ya, sebab pendapat setiap orang pasti berbeda

Lalu bagaimana cara yang tepat dan benar mengenalkan uang kepada anak versi saya? Berikut saya sharing sesuai pengalaman pribadi saya.


Kenalkan Secara Bertahap

Anak-anak perlu sekali dikenalkan mata uang khususnya uang Republik Indonesia sebagai alat tukar yang sah. Dengan uang, orang melakukan transaksi jual beli. Uang termasuk bagian penting dalam kehidupan.

Hanya mengenalkan sesuatu kepada anak itu memang harus bertahap dan sesuai usianya. Tidak bisa langsung memberikan uang mainan dengan beragam nilai. Dari 5  ribu sampai 50 ribu kepada Tama yang masih TK B atau zaman saya dulu nol kecil hehehe. Pasti dia akan bengong hehehe. Bahkan Deeva juga sebenarnya belum tahu uang bernominal besar.

Foto : Bing Image Create

Jadi cara yang pas adalah dengan bertahap. Dan dimulai dari mata uang bernilai kecil. Misalnya dari uang logam bernilai 100 rupiah, 500 rupiah, dan 1000 rupiah. Soalnya uang logam 100 rupiah itu kayaknya sudah tidak terlalu digunakan  kecuali di mini market dan supermaket. Makanya kalau ada uang 100 rupiah itu terbuang atau tergeletak  saja. 

Dari pengenalan uang logam ini, malah anak bisa diajarkan juga berhitung.  Khusus anak seumuran  Tama bisa diajarkan penjumlahan pakai uang logam. Jadi bukan penjumlahan dan pengurangan nilai rupiahnya. Tama malah bingung. Nah, nanti seiring usia anak, dikenalkan uang kertas. 

Bila anak berhasil menghitung atau mengurangi, jangan lupa memberikan pujian. memberi Me Time kepada anak juga bisa sebagai reward. Anak-anak pun jadi senang.


 Lewat Cerita

Pada dasarnya anak-anak tidak bisa diajarkan sesuatu secara langsung atau secara verbal. Tidak bisa diberitahu ini dan itu. Nanti malah anak-anak dipenuhi nasihat ini itu. Anak-anak lebih senang diajarkan sesuatu lewat media. Termasuk lewat buku cerita. Orang tua pun bisa mencari cerita lewat media online atau mengunjungi blog-blog parenting yang banyak di internet.

Foto : Bing Image Create

Nah, mengenalkan uang pada anak sangat bagus lewat cerita. Jadi senang mendengarkan cerita, tanpa sadar sebenarnya sedang diajarkan sesuatu. Pesannya pun akan mudah ditangkap anak-anak. Apalagi sekarang ini banyak sekali buku-buku pendukung seputar literasi anak.


Praktek Langsung

Setelah anak paham dengan uang, saatnya anak  diajarkan peaktek langsung. Paling mudahnya adalah mengajak jajan di warung hehehe. Tapi tetap jajannya disesuaikan dengan pembelajaran uang kepada anak sebelumnya.

Foto : Bing Image Create

Misalnya Tama kemarin hanya dikenalkan uang logam 500 dan 1000 rupiah, maka saat jajan uang logam itu saja yang dipakai. Batasi juga jajan anak dari 500-2000 rupiah. Sesuai kebutuhannya saja, bukan keinginannya. sesuai konsep pengenalan uang. Jangan selalu menuruti keinginan anak karena terlalu memanjakan anak, bisa menyebabkan anak menjadi NPD sebab pola asuh yang kurang pas.

Misalnya jajan hanya seharga 500 rupiah, bisa gunakan uang logam 500 rupiah saja atau uang logam 1000 dan nanti ada kembaliannya. Jangan dari awal rencananya jajan paling banyak 1000, eh sampai warung anak minta ini itu dan habis 5000 rupiah hehehe.

Jadi anak sebaiknya tidak jajan sendiri, tapi didampingi orang tua atau orang terdekatnya. Anak-anak pun bisa sambil dijelaskan lagi.  Sehingga anak-anak lebih paham seputar uang ini.

Nah, itu dia cara saya memperkenalkan uang kepada anak. Intinya secara bertahap dan disesuaikan saja dengan usia anak agar pengenalan uang kepada anak bisa maksimal. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Cara Mengenalkan Uang kepada Anak"

  1. Woh iya kok nggak kepikiran ya kalau anak-anak mainan uang mainan itu ngajarin memakai uang palsu, tapi insya Allah mereka paham lha Mas kalau uang mainan mereka itu tidak bisa dipakai buat jajan.

    Kan, pernah tuh bocils minta jajan, terus aku kasih uang monopoli 😂🤣 (niatnya usil ke mereka sih). Eh mereka tahu lho, minta uang asli. 🤣🤣

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Rumah Kurcaci Pos. Tidak diperkenankan menggunakan konten di blog ini, tanpa seizin Kurcaci Pos. Terima kasih.