} Melanie Tidak Sedih Lagi - Rumah Kurcaci Pos

Melanie Tidak Sedih Lagi

Melanie Tidak Sedih Lagi - Cerita Anak - Cerpen Anak - Saat istirahat, aku mendekati Melanie yang sedang duduk sendirian di bangku taman sekolah.   

“Mel, besok kita jalan-jalan ke toko buku, yuk!” ajakku. ”Kemarin aku lihat di majalah anak-anak ada iklan komik baru. Sepertinya ceritanya seru banget!”

Dimuat di Kompas Anak Minggu 28 Maret 2009
  
Melanie hanya menoleh sekilas padaku. ”Aku lagi enggak kepengin ke mana-mana, Mir! Lain kali saja, ya!” tolak Melanie dengan tidak bersemangat. 

Aku menarik napas kecewa. Aku sedih melihat Melanie murung. Penyebabnya, karena sahabatku yang berwajah oriental dan berambut panjang itu, tidak lolos audisi vokal grup yang diadakan sekolah beberapa hari yang lalu.

 ”Mel, kamu masih memikirkan audisi vokal grup itu, ya?” tanyaku. 

Melanie hanya mengangguk. Tiba-tiba aku melihat ada butiran bening yang keluar dari matanya yang sipit. Melanie menangis dan itu membuatku tambah bersedih. 

Aku mengerti, Melanie pasti kecewa sekali tidak terpilih masuk vokal grup yang semua anggotanya anak-anak perempuan itu. Vokal grup ini  nanti akan mewakili sekolah kami pada lomba vokal grup antar sekolah tingkat nasional nanti. Apalagi, beberapa minggu sebelum audisi, Melanie sudah berlatih dengan keras. 

Padahal menurutku, suara Melanie yang paling bagus di antara teman-temanku yang ikut audisi. Dengan mudah Melanie bisa mencapai nada-nada tinggi atau rendah. Melanie kan, sudah sering memenangkan lomba menyanyi antar sekolah. 

Aku bingung sekali. Kenapa melanie bisa tidak terpilih? Reni dan Tary saja yang suaranya besar dan rendah bisa terpilih. Yang membuat aku tidak enak hati pada Melenaie, kerena salah satu juri audisi itu adalah Mamaku, yang memang guru yang kesenian di sekolah ini.

Sore harinya, aku menghampiri mama yang sedang menonton televisi.

”Ma, aku ingin bertanya sesuatu.”

”Tentang apa, Sayang?” tanya Mama.

”Kenapa Melanie enggak terpilih masuk vokal grup sekolah, Ma? Suara Melanie kan, sangat bagus.”

Mama tersenyum ”Justru karena suara Melanie sangat bagus, makanya dia tidak terpilih, sayang!”

 ”Apa sih, maksud Mama? Ayu enggak mengerti.” 

”Ayu, tahu tidak jenis-jenis suara perempuan dan laki-laki?” 

Aku terdiam sejenak. ”Kalau suara perempuan terbagi tiga, yaitu sopran, messo sopran dan alto. Sedangkan suara laki-laki juga terbagi tiga, yaitu bariton, tenor dan bass.” 

”Anak pintar!” puji Mama. ”Ayu harus tahu ya, menyanyi secara solo dan bergrup itu sangat berbeda. Saat kita bernyanyi sendiri, kita bebas berimprovisasi sebebas-bebasnya. Sedangkan menyanyi secara grup, ada aturannya. suara sopran, messo sopran dan Alto harus terdengar selaras dan harmonis. Tidak boleh ada yang lebih menonjol.” 

 Aku mengangguk-angguk mengerti. ”Tapi bagaimana ya Ma, aku menjelaskannya pada Melanie, agar dia mengerti dan enggak murung lagi?” 

Mama mengusap rambutku.”Kamu tidak perlu kahawtir, Sayang! Basok kamu ajak saja Melanie main kemari! Mama akan menjelaskan semuanya. Mama juga ada kejutan untuk Melanie.” 

”Kejutan apa, Ma?” tanyaku penasaran. 

”Rahasia, dong! Besok saja mama kasih tahu. Sekarang Ayu telpon Melanie saja!” 

Aku segera menelpon Melanie dan untungnya dia mau untuk besok datang ke rumahku.

 Besoknya jam sepuluh pagi, Melanie sudah sampai di rumahku. Mama mengajak kami ke ruang tengah. Mama lalu menyetel sebuah DVD  yang ternyata isinya rekaman audisi vokal grup itu. 

Pada saat menyanyi solo, suara Melanie terdengar sangat bagus. dia bisa menyanyikan sebuah lagu dengan baik. Melanie bisa mencapai titi-titih nada dengan baik. Intonasi dan artikulasi atau pengucapan kata-kata juga jelas. Tetapi, pada saat audisi vokal grup, Suara Melanie terdengar selalu paling menonjol. Suara Melanie seakan terdengar tidak menyatu dengan suara teman-teman yang lain.

 ”Jadi, suara Melanie terdengar selalu paling menonjol ya, Bu?” tanya Melanie pada Mama.

Mama mengangguk. ”Benar sekali, Melanie! Padahal dalam menyanyi grup, tidak boleh ada suara yang paling menonjol.” 

Melanie tertunduk sedih. Duh...Melanie sepertinya mau menangis lagi. Aku segera menarik tangan Mama, untuk menjauh dari Melanie. 

”Katanya Mama punya kejutan untuk Melanie? Mana, Ma? Jangan buat Melanie sedih lagi dong, Ma!” 

Mama tersenyum misterius sambil memberikan selembar kertas pada kami. Aku dan Melanie segera membaca isinya.   “Wow.. bulan depan ada lomba menyanyi solo antar provinsi! Kamu harus ikut, Mel!” 

“Kalian tidak perlu khawatir. Guru-guru di sekolah sudah sepakat memilih Melanie untuk mewakili sekolah kita!” 

“Benarkah aku yang akan mewakili sekolah kita, Bu?” tanya Melanie sambil menghapus airmatanya. Mama mengangguk pasti. 

Asyik. Aku dan Melanie langsung berpelukan gembira. Aku senang karena Melanie tidak sedih lagi.

Bambang Irwanto
Cerita Anak - Cerpen Anak - dimuat di Kompas Anak Minggu

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Melanie Tidak Sedih Lagi"

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Rumah Kurcaci Pos. Tidak diperkenankan menggunakan konten di blog ini, tanpa seizin Kurcaci Pos. Terima kasih.