} Yang Harus Dilakukan Saat Naskah Cerita Ditolak - Rumah Kurcaci Pos

Yang Harus Dilakukan Saat Naskah Cerita Ditolak

Salam, Sahabat Kurcaci Pos. Masih semangat menulis, kan? Harus dong. Namun kadang-kadang ada sesuatu yang membuat semangat kita turun, ya. Salah satunya saat naskah ditolak.

Desain Canva

Nah, berikut Kurcaci Pos akan berbagi tips, apa yang harus dilakukan saat naskah cerita ditolak.


Sebabnya Naskah Ditolak

Naskah ditolak itu, banyak sebab. Faktor utama adalah ceritanya yang ditulis belum menarik dan belum sesuai yang diinginkan oleh Penerbit. Jadi saat menyeleksi, editor tidak hanya menilai naskah ceritanya, tapi juga menyesuaikan apa naskah cerita itu cocok dengan pembaca atau tidak.

Sama bila diibarat dengan sebuah baju, ya! Misalnya Kurcaci Pos mempunyai toko baju. Nah, Kurcaci Pos menerima baju jahitan dari para kurcaci lainnya. Tentu saja Kurcaci Pos harus memilih dan menyeleksi baju yang jahitannya tidak hanya bagus, tapi juga pas dan sesuai selera dengan pelanggan toko baju Kurcaci Pos. Jadi walau baju itu jahitannya bagus, terpaksa tidak Kurcaci Pos pilih.

Jadi naskah yang ditolak itu, bukan karena naskahnya belum menarik saja, tapi bisa saja naskahnya bagus, tapi kurang cocok dengan yang dibutuhkan oleh penerbit.


Terus Semangat

Saat naskah cerita, hal pertama yang harus tetap Sahabat Kurcaci Pos lakukan adalah tetap semangat. Naskah ditolak memang membuat kita sedih,  tapi tidak lantas berhenti menulis, kan. Boleh saja sedih sejenak, lalu kembali semangat menulis.

Karena penolakan naskah merupakan bagian dari proses menulis, Sahabat Kurcaci Pos. Menulis itu adalah sebuah proses, jadi nikmati semua proses dengan senang hati, dan biarkan indah pada waktunya. Sahabat Kurcaci Pos tidak bisa hari ini menulis, besok kirim, seminggu kemudian diterbitkan. Banyak tahapan-tahapan yang harus Kurcaci Pos lalui.


Naskah yang ditolak harus diapain, ya?

Naskah yang ditolak lantas dimasukan ke spam ya, Sahabat Kurcaci Pos. Atau juga akan jadi penghuni abadi di folder laptop atau komputer kita. Naskah yang ditolak harus terus diperjuangankan, agar nanti bisa diterima dan terbit.


Caranya bagaimana?

Pertama, Sahabat Kurcaci Pos pelajari lagi naskah yang ditolak. Biasanya saat ditolak, penerbit memberikan catatan-catatan khusus. Nah, pelajari itu. Apakah ide ceritanya sudah menarik, tapi konfliknya kurang? Apakah jalan ceritanya monoton dan mudah ditebak? Dan lainnya.

Bisa juga Sahabat Kurcaci Pos banyak-banyak membaca buku yang diterbitkan oleh penerbit yang menolak naskah Sahabat Kurcaci Pos. Karena dari situ, Sahabat Kurcaci bisa tahu cerita yang disukai oleh penerbit, bagaimana alur ceritanya, mengembangkan konflik dan sebagainya.

Makanya, sangat disarankan, sebelum mengirim naskah ke sebuah penerbit, Sahabat Kurcaci harus banyak-banyak membaca buku yang diterbitkan oleh penerbit yang akan dituju. Dengan begitu, Sahabat Kurcaci Pos tahu seleranya, dan bisa mengirimkan naskah yang sesuai.

Soalnya, ada penerbit yang tidak menerima naskah dengan poin-poin tertentu. Misalnya, penerbit itu tidak menerima naskah cerita dengan tokoh peri dan kurcaci, tapi Sahabat Kurcaci Pos mengirim kumpulan dongeng peri dan kurcaci. Jadi walau ceritanya bagus, akan ditolak, karena sudah tidak sesuai persyaratan.

Kedua, kalau naskah sudah direvisi atau dipermak, segera carikan penerbit yang pas. Nah, di sini Sahabat Kurcaci Pos perlu menjelajah lagi. Bisa browsing penerbit-penerbit, kepo-kepoin akun social media penerbit, juga bisa sekali ke toko buku atau ke perpustakaan.

Nah, sekarang Sahabat Kurcaci sudah paham, kan... Jadi naskah yang ditolak bukan langsung dianggap sampah ya, tapi harus dipermak, lalu dikirim lagi. Ayo, terus semangat menulis, Sahabat Kurcaci Pos. Salam semangat menulis.

Kurcaci Pos



Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Yang Harus Dilakukan Saat Naskah Cerita Ditolak"

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Rumah Kurcaci Pos. Tidak diperkenankan menggunakan konten di blog ini, tanpa seizin Kurcaci Pos. Terima kasih.