} 8 Cara Anak mempunyai Sepeda - Rumah Kurcaci Pos

8 Cara Anak mempunyai Sepeda

Mempunyai sepeda adalah keinginan hampir setiap anak, termasuk  saya. Dengan mempunyai sepeda, maka banyak hal-hal yang menyenangkan yang bisa dirasakan anak-anak. Mulai dari bisa naik sepeda bersama teman, sampai bisa dipakai untuk pergi dan pulang sekolah.



Dan uniknya, setiap anak mempunyai sepeda dengan cara masing-masing. Ada yang merupakan hadiah, ada juga yang hasil lungsuran kakak. Namun tidak masalah sepeda baru atau bekas. Yang penting anak-anak bergembira dengan sepedanya. Termasuk bersepada di taman yang merupakan fasilitas umum.

Nah, berikut cara anak mempunyai sepeda. Pastinya banyak memiliki pengalaman yang sama, ya.

Menabung

Menabung itu sangat bagus, karena dari sinilah awal belajar investasi. Makanya orang tua mendorong anak untuk menabung. Biasanya yang ditabung itu dari uang jajan atau pemberian tak terduga.

Motivasi menabung itu beragam, da inilah yang membuat anak-anak semakin semangat menabung. Termasuk menabung untuk membeli sepeda baru. Pastinya bangga ya, mempunyai sepeda baru dengan uang sendiri. Walau memang terkadang orang tua menambah juga sedikit.

Hadiah Kuis

Dulu itu, saya paling semangat ikut kuis di Majalah Bobo. Hadiah utamanya sepeda mini. Waktu itu harganya 50 ribu. Tapi tentu saja termasuk mahal. Uang jajan saya saja masih 100 perak hahaha. Dan zaman itu mempunyai sepeda baru adalah hal yang sangat membanggakan hahaha.

Dan sebagian anak memiliki sepeda karena menang kuis. Seperti tetangga saya yang iseng kirim bungkus snack. Eh, ternyata dia dapat sepeda. Tapi kalau ini memang tergantung hoki. Istilahnya, kalau rezeki tak akan ke mana.

Cerita lain teman saya. Dia kebetulan membeli sebuah produk elektronik. Kemudian mendapat kesempatan putar roda keberuntungan. Eh, dia dapat sepeda. Bapaknya senang, anaknya senang hehehe. 

Hadiah Ulang Tahun

Seperti keponakan saya yang baru berulang tahun akhir bulan April kemarin, Dia mendapatkan sepeda baru sebagai hadiah dari orang tuanya. Tapi dia sebelum ulang tahun, sudah ngomong terus ingin hadiah sepeda.



Alasan utamanya, karena memang keponakan saya sudah ngebet ingin belajar naik sepeda seperti kedua kakaknya. Terus pertimbangan orangtuanya juga yang ingin memberikan hadiah yang bermanfaat. Apalagi sepeda nanti bisa digunakan dalam waktu yang lama. Soalnya mainan sudah banyak, dan bisa saja cepat rusaknya.


Hadiah Sunatan

Tidak semua ulang tahun anak dirayakan. Termasuk orang tua saya dulu. Waktu kecil, kalau ada anak yang ulang tahun, paling ibu saya membuat nasi kuning dengan lauk standar saja. Sambal goreng tempe, mie, telur dadar, dan kerupuk. Dan seiring waktu dan bertambah usia, saat ulang tahun hanya sebatas memberi ucapan saja. Bahkan pernah ada yang lupa mengucapkan selamat hehehe.

Makanya kebanyakan anak mendapatkan sepeda itu dari hadiah saat disunat. Terutama bagi anak laki-laki. Awalnya untuk sekadar iming-iming agar anak tidak takut disunat. Eh, lama-lama saya perhatikan, momen sunat ditunggu anak untuk mendapatkan sepeda baru.

Bahkan kalau di kampung, itu saat sunat diramai-ramain, dengan mengundang para tetangga dan kerabat. Makanya ada istilah penganten sunatan hahaha. Si anak akan dapat uang banyak, dan uang itulah yang dipakai membeli sepeda. Bahkan kalau ada lebihnya, bisa dapat HP baru juga hehehe.


Hadiah Naik kelas

Setiap orang pasti menginginkan anaknya mendapatkan nilai pelajaran yangbbagus. Semakin tinggi rengking di kelas, pastinya semakin bangga orang tua. Kalau sudah rangking, kan otomatis naik kelas.

Nah, biar anak-anak semakin semangat, maka orang tua mengiming-imingkan hadiah sepeda baru. Dan cara ini sangat efektif membangkitkan semangat anak.

Bahkan ada juga orang tua yang sekalian mengambil momen sunatan saat kenaikan kelas. Jadi hadia sepedanya buat hadiah naik kelas juga. Tapi bagus sih, karena kan saat libur kenaikan kelas waktunya panjang. Selesai sunat dan sembuh, anak jadi bisa menikmati liburan dengan naik sepeda bersama teman.

Anpao Lebaran

Momen lebaran ditunggu anak-anak. Bukan saja pakai baju baru dan banyak makanana enak, tapi juga dapat angpao banyak. Soalnya selain dapat dari keluarga, anak-anak juga dapat angpao saat ngider atau bersilaturahmi ke tetangga.



Bagi anak yang keluarga besarnya banyak, maka otomatis dapat anpao lebaran banyak juga. Anak tetangga saya bisa sampai 1 juta lebih. Dan itu sangat cukup untuk mendapatkan sepeda baru.

Sepeda Lungsuran Kakak

Mempunyai sepeda tidak harus baru, yang penting masih bagus dan bisa dipakai. Seperti saya yang tidak pernah dibelikan sepeda baru. Sepeda yang saya pakai, semua hasil lungsuran Kakak-kakak saya. Justru kakak saya yang dibelikan sepeda baru.

Dikasih Tetangga

Siapa yang punya sepeda karena dikasih tetangga? Saya hahaha. Jadi ada tetangga saya orang Solo. Setelah tugas 3 tahun di Makassar, mereka pindah. Nah, beberapa barang masih bagus di kasih ke keluarga saya. Termasuk sepeda. Wah.. senangnya.

Terus saat tahun 2003 keluarga saya pindah ke Kebumen, eh sepeda-sepeda saya dan saudara dikasih juga ke tetangga. Tapi Alhamdulillah jadi bermanfaat.

Itu dia cerita darimana saja anak memiliki sepeda. Semua cerita seru. Tapi intinya sepeda itu baru atau tidak, tetap sangat bermanfaat bagi anak-anak.

Bambang Irwanto



Subscribe to receive free email updates:

10 Responses to "8 Cara Anak mempunyai Sepeda"

  1. Aku banget tuh...sepeda lungsuran kakak...haha...
    Eh, engga tahu juga sih lungsuran atau enggak. Kayaknya engga khusus buat aku sih.
    Yang ada aja dipakai...
    Memang seru sih sepedaan, bahkan sampai sekarang masih suka sepedaan.
    Tapi yang dekat-dekat saja, paling ke warung...

    ReplyDelete
  2. Biasanya aku kasih anak anak sepeda sebagai hadiah kenaikan kelas
    Biar mereka semangat belajar

    ReplyDelete
  3. Kecuali menang kuis atau lomba, dua anakku kalo mau apa2 semuanya harus nabung atau barter dengan hapalan surat. Berapa adanya ntar emaknya yang nambahin.
    Tapi pinginnya selain menang ya dikasi tetangga, mas, hehe

    ReplyDelete
  4. Aku nih dulu punya sepeda lungsuran dari kakak, nggak cuma sepeda deh, tapi juga sepatu dan buku-buku pelajaran. Nasib punya 3 kakak, ekonomi orang tua juga pas-pas an, jadi jarang punya barang baru. Tapi tetap bahagia dan bersyukur (Lha kok malah curhat ini komennya)

    ReplyDelete
  5. Di rumah masih model sepeda lungsuran, karena kami lihat dari ponakan sampai ke anak kami sekarang masih bagus dan terjaga sepedanya. Akhirnya sepeda-sepeda lawas itu jadi digunakan turun temurun.hehe

    ReplyDelete
  6. Pak Bams tahu aja kalau anak saya bisa beli sepeda pas dia punya uang dari amplop pas ia sunat. Haha...
    Saudara pada kasih dua lumayan. Alhamdulillah jadinya emang kebeli sepeda yg diinginkan

    ReplyDelete
  7. Seneng benerrr anak dulu mah naek sepeda.
    Akutu siang-siang pulang sekolah bisa langsung ambil sepedah tus main. Kalo ga ada yang diajak main yaa ke persewaan komik. Hehhee~

    Aku mah lungsuran kaka, mas Bams..
    Bener banget. Meski make sepeda cowo pun dijabanin.

    ReplyDelete
  8. benar juga ya, sepeda punya cerita masing-masing. bahkan aku dulu lupa dibelikan sepeda karena apa, apa waktu ulang tahun ya?

    ReplyDelete
  9. Aku ngasih sepeda ke anakku sebagai hadiah karna mau ditinggalin ke luar kota Pak. Hehe

    ReplyDelete
  10. Nah ini, ponakan saya juga kemaren beli sepeda hasil ngumpulin angpau lebaran yang ditambahin sebagian sama mamaknya sebagai hadiah puasa ramadan full sebulan. Seneng banget dia sama sepeda barunya

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Rumah Kurcaci Pos. Tidak diperkenankan menggunakan konten di blog ini, tanpa seizin Kurcaci Pos. Terima kasih.